John Maxwell pernah menuliskan bahwa orang Kristiani yang lemah hanya melihat kebaikan di dalam Allah. Ketika kebaikan berdatangan, seorang Kristen yang lemah dan belum dewasa akan berkata: “ Hmm, segala sesuatunya berjalan begitu lancar, saya tahu Allah pasti hadir didalamnya.” Selanjutnya Maxwell menuliskan juga bahwa seorang Kristen yang kuat melihat Allah baik dalam keadaan susah maupun senang. Tentu saja ini sejalan dengan keyakinan Paulus dalam Kitab Roma 8:28 bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap pribadi yang mengasihiNya.
Pendapat Maxwell tersebut di atas tentu saja benar, sebab seorang anak Tuhan yang taat sekalipun, masih mungkin akan mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan di dalam hidupnya . Rintihan doa Daud di dalam Mazmur 17 adalah salah satu contoh bahwa seorang yang dikenan oleh Allah sekalipun dapat berada dalam tekanan. Dalam hal ini Daud merasa ada dalam penghakiman, kepungan dan akan dijatuhkan oleh musuh-musuhnya. Tetapi sekali lagi, sebagai seorang yang dekat dengan Tuhan, Daud menunjukkan kualitasnya dalam menghadapi tekanan. Daud menanggapi situasinya dengan bijak dan tepat.
Charles Swindoll pernah mengatakan bahwa kualitas kehidupan kita 10% ditentukan dari apa yang menimpa kita dan 90% ditentukan oleh reaksi kita atas apa yang menimpa kita. Simaklah tanggapan Daud saat berada di dalam tekanan: “ . . .dalam kebenaran akan kupandang wajahMu, dan . . .aku akan menjadi puas dengan rupaMu.”(15) Dengan memandang wajah Allah (bersekutu dengan Allah) Daud merasa mendapat kepuasan. Kepuasan apa yang keluar dari wajah Allah? Jawabnya ada pada Mazmur Daud yang lain. Bacalah Maz. 4:7 (wajahNya adalah gambaran dari terang yang akan menerangi kita dari gelapnya ujian hidup); Maz. 31:21 (wajahNya adalah gambaran tempat perlindungan dari niat jahat manusia untuk menjatuhkan kita); Maz.34:17 (wajahNya juga merupakan gambaran kekuatan Allah yang akan menentang orang-orang jahat yang hendak menciderai umatNya). Sungguh, aku puas dengan rupaMu!
Tanyakan pada dirimu, apa yang benar-benar memuaskanmu hari-hari ini? Kekayaankah? Prestasi-prestasi? Jabatan? Semua itu mudah berlalu dan ketika hal itu berlalu, kita akan kehilangan arti. Namun jika kita pandang wajah Allah, apapun situasi hidup kita, Dia akan bertindak dan memberikan kekuatan pada kita.