Sabtu, 27 November 2010

Tak Berkesudahan Kasih Setia Tuhan

Refleksi atas Kitab Ratapan Pasal 3

Di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terdapat sebuah obyek wisata yang unik. Di sana terdapat api yang tak kunjung padam di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan. Hebatnya, api yang muncul di permukaan tanah ini tidak pernah padam meski diguyur hujan lebat. Apakah warga disana tidak takut dengan resiko kebakaran? Rasanya tidak, sebab api hanya menyala di tanah sekitar lingkaran pagar yang dibuat warga. Jika tanah di sekitar titik api digali, nyala api akan menjadi besar. Kabarnya nyala api tersebut sama seperti api dari kompor gas yang biru dan bertekanan udara. Tak jarang para pelancong memanfaatkan api abadi itu untuk membakar ayam atau jagung yang sengaja disediakan pedagang di sekitar lokasi.

Itulah bagian kecil dari banyak keajaiban lain di negeri tercinta ini. Jika kita mengingat berbagai keajaiban atau keindahan di dunia ini tentu saja semuanya tak dapat dilepaskan dari sosok agung yang menciptakan dan memelihara semesta ini. Dialah Allah yang kita kenal di dalam nama Yesus Kristus. Alkitab mengatakan bahwa rahmatNya tidak akan pernah habis bagi sekalian umat. Kesetiaannya tak akan pernah menyusut bagi segenap orang yang berharap kepadaNya (Ratapan 3:25). Hal yang luar biasa tentang janji Allah di dalam kitab Ratapan itu adalah bahwa janji itu diberikan Allah ditengah kesesakan karena runtuhnya Yerusalem.

Lalu apa maknanya bagi kita? Tuhan memberi jawab atas pertanyaan itu di dalam Ratapan 3:31-32: “Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan, karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setiaNya.” Itu artinya Tuhan pasti akan membawa pemulihan bagi bangsa kita. Dia juga akan memulihkan gerejaNya dan tentu saja Ia akan memulihkan keluarga kita, apapun tantangan yang saat ini menghadang. Jangan lelah menantikan Dia sebab Alkitab berkata: “Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan.”( Ratapan 3:26)

Renungan :Menanti memang merupakan pekerjaan yang membosankan, tetapi percayalah bahwa jika kita menanti-nantikan Allah (berharap penuh kepadaNya) Dia akan membuat kita bersorak-sorai. Teguhkanlah hatimu sebab Dia dekat saat engkau memanggil namaNya (Ratapan 3:57)

Tidak ada komentar: