Selasa, 27 Januari 2009

Renungan

Mulai Dari Nol
Selain slogan “Pasti Pas” dalam layanannya kepada konsumen, Pertamina juga mencoba meyakinkan para pembelinya bahwa mesin pompa mereka dimulai tepat dari angka nol pada saat pengisian bahan bakar, entah Pertamax, Premium atau Solar. Itulah kalimat yang kerap diucapkan karyawan SPBU pertamina belakangan ini. Kalimat yang bertujuan untuk meyakinkan ketepatan kerja para karyawan dan juga mesin pompa mereka.
“Mulai dari nol ya, pak…।” Kalimat pendek karyawan SPBU itu mendadak muncul dalam benak saya tanggal 1 Januari tahun 2009 kemarin. Kalimat itu membekas dengan kental karena paling tidak 3- 4 hari sekali saya harus ke SPBU mengisi bensin sepeda motor saya. Setelah mengingat itu, tiba-tiba saja saya bergumam kepada diri sendiri: “Ini tahun baru…semestinya saya mulai dari nol dengan Tuhan.” Memang saya harus menjadi bangkrut di hadapan Tuhan. Tiada satupun yang dapat saya banggakan dan saya perlu merengek lagi kepada Tuhan: “Aku tidak punya apa-apa Tuhan…I need you Lord more than anything”

Tahun baru, tanggung jawab juga pasti baru. Tahun baru tantangan juga baru. Dan pasti berkat Tuhan juga baru, baik jenis, model, kemasan ataupun cara pengirimannya. Tahun yang baru adalah saat melakukan transformasi bagi kita. Saat yang tepat untuk menghasilkan yang lebih baik lagi. Oleh karena itu saya memutuskan menjadi bangkrut di hadapan Tuhan, seperti halnya Yosia saat memerintah Yehuda. Pada tahun-tahun awal dari 31 tahun masa kekuasaannya, Alkitab mengatakan dalam II Tawarikh 34:3 “…ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya,….” Hal ini bukan berarti Yosia belum pernah mengenal Allah Daud leluhurnya. Yosia pasti pernah mendengar ajaran entang Allah yang perkasa, sebab pendidikan di Israel pada masa itu menggunakan tradisi oral yang begitu kental, di mana orang tua biasa menceritakan mujizat-mujizat dan hal-hal rohani lainnya tentang Allah kepada anak cucu mereka berulang-ulang, tepat seperti diajarkan dalam kitab Taurat.
Ulangan 6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. 6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, 6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Jadi,apa artinya Yosia mulai mencari Allah Daud? Ini berarti Yosia membangun sebuah komitmen baru untuk menempatkan Allah sebagai top priority. Dalam sejarah sebelum pemerintahan Yosia kita melihat Allah ditempatkan hanya sebagai obyek yang timbul tenggelam, tak lebih dari sandal yang sebentar dipakai dan sebentar kemudian diletakan begitu saja. Sebelum masa Yosia, Allah bukanlah top priority orang Israel. Memang seharusnya Allah menjadi Subyek yang berkusa dan bukan obyek yang kita atur seenaknya. Tahun yang baru adalah saatnya kita menemukan kembali Allah yang kita benamkan dalam kesibukan-kesibukan kita di tahun yang lalu dan menjadikan Dia tujuan dari apa yang kita kejar di tahun yang baru.
Tahun yang baru, alangkah baiknya jika kita menjadi bangkrut secara rohani dan kembali mulai dari nol. Happy New Year 2009!

Tidak ada komentar: