Kenyataan yang tak terbantahkan dalam kehidupan
Berbeda dengan renungan hari-hari sebelumnya, di mana saudara diajak untuk membaca Alkitab kemudian mengisi beberapa pertanyaan yang tujuannya untuk merangsang perenungan saudara akan Firman Tuhan menjadi semakin tajam, pada empat hari yang tersisa dalam saat teduh “Hidup dalam kelimpahan Allah” ini saudara hanya perlu membacanya berulang-ulang dan terus memikirkannya hingga saudara akan menyadari bahwa kehidupan di dunia ini ternyata memang tidak selamanya mulus. Namun bagi orang yang sungguh percaya pada Yesus kehidupan yang berliku tidak selalu berarti kita ditinggalkan Tuhan.
Sadarilah ketika kita tetap setia kepada Allah dan perintah-perintah-Nya pun, hambatan bisa saja datang tanpa kita undang, tetapi janganlah hal itu membuat kita menjadi pecundang sebab kadang kala Allah menginjinkan hal itu untuk menghasilkan kesempurnaan bagi kita. Tepat seperti diyakini oleh seorang Kardinal Inggris yang hidup tahun 1801-1890. Kardinal itu adalah John Henry Newman yang berkata “Hidup itu untuk berubah. Kesempurnaan pun hanya dapat teraih jika sering melakukan perubahan.” Dan Allah senang jika kita berjalan menuju kepada kesempurnaan- bukan kenyamanan. Ketika Allah menginjinkan jalanan hidup kita terjal mendaki, berliku dan penuh onak dan duri yang menyakitkan , percayalah bahwa Sang Pengemudi hidup kita yaitu Yesus sedang membawa kita mencapai kesempurnaan yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Selamat menikmati perjalanan menuju kesempurnaan itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar